BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengawas sekolah mempunyai tugas yang
sangat penting didalam memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang
mampu menumbuhkan berfikir kritis kreatif inovatif cakap menyelesaikan masalah
dan bernaluri kewirausahaan bagi siswa sebagai produk suatu sistem pendidikan.
Peraturan pemerintah No 74 tahun 2008
tentang guru pada pasal 15 ayat 4 menyatakan bahwa guru yang diangkat dalam
jabatan pengawas satuan pendidikan melakukan tugfas pembimbingan dan pelatihan
profesional guru dan tugas pengawasan. Tugas pengawasan yang dimaksud adalah
melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan pengawasan majanarial. Untuk
implenmentasi tugas tertuang dalam Peraturan Pendayaguanan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang jabatan fungsional pengawas
sekolah dan angka kredit.
Kemajuan jaman, ilmu pengetahuan dan
teknologi telah menjadi isu pokok dalam pembangunan negara bahkan sekarang ini
isu pendidikan telah menjadi isu politik yang cukup menarik untuk diyawarkan
kaapda masyarakat menjelang penyelenggaraan tahun ini. Masalah klasik
pendidikan dari tahun ketahun adalah: dengan kebutuhan masyarakat(4)efesiensi
menejemen.
Dalam kaitannya dengan pengawasan
sekolah maka masalah muutu pendidikan menjadi maslah yang relevan untuk dibahas
. sesuai dengan kreteria tertentu dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan,
yang dalam hal ini adalah peserta didik, orang tua, serta pihak-pihak
berkepentingan lainnya.
Masalah mutu pendidikan menjadi hal yang
serius karena teryata pelanggan pendidkan seringkali belum puas dengan layanan
yang diberikan oleh sebuah lembaga pendidikan, hal ini dikarenakan dari segi
pelayanan masih bawah pelyanan minimal, terjadinya in-efesiensi pemanfaatan
sumberdaya manusia, adanya kegiatan yang kontra produktif yang pada ujungnya
mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pendidikan nasional , untuk itulah
perlunya diadakan pengawasan supaya sebuah lembaga pendidikan yang dalam hal
ini sekolah, dapat melayani pelanggan pendidikan sesuai dengan kreteria yang
telah ditentukan sehingga pada akhirnya dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan
pe;anggan sekaligus menjamin tercapainya tujuan pendidikan nasional.
B. Fokus Masalah Pengawasan
Pokok permasalahan yang ada terkait
dengan pengawasan pada jenjang pendidikan sekolah dasar sd di
sekolah binaansaya dapat ditinjau dari beberapa isi,diantaranya;
·
Dari sisi proses pembelajaran,masih
terkendala pada lemahnyakemampuan guru dalam memberdayakan sumber belajar dan
variatif metode pembelajaran yang digunakan guru, sebagai imbasnya kesulitan
bagi siswa memahami materi dan tidak optimalnya ketercapaian belajar siswa.
·
Pada sisi kurikulum ktsp meskipun
mengalami transisi antara kurikulum kbk saat ini menuju kurikulum tingkat
satuan pendidikan kt sp , sebagian besar saat ini telah tersusun,
meskipun pada penyusunannya masih pada tahap penyesuaian .begitu pulapada
implementasinya masih belum sesuai dengan kondisi yang diharapkan.
·
Ada sisi yang berhubungan dengan sarana
dan prasana ,dari segi prasarana gedung/ ruang perpustakaan belum tersedia,
sedangkan dari segi sarana dalam pross pembelajaran , masih terkendala pada
sumber belajar belum di manfaatkan secara optimal .
·
Perangkat computer dimanfaatkan hanya
sebatas alat bantu administrasi sekolah belum dimanfaatkan sebagai media ,
pembelajaran dalam proses pem belajaran.
·
Dilihat dari sisi kondisi geografis,
jarak dan letak sekolah yang jauh menjadi kendala bagi guruuntuk datang kesekolahan
tepat waktu.
C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan
TUJUAN:
Tujuan
pengawasan yang ingin dicapai melalui kegiatan pengawasan sekolah adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan
penilaian kinerja terhadap sekolah yaitu : kepala sekolah, Guru dan tenaga
kependidikan lainnya agar lebih baik.
2. Melakukan
pembinaan sekolah terhadap : kepala sekolah, Guru dan Teknik lainnya agar dapat
melaksanakan tupoksinya dengan penuh rasa tanggung jawab.
3. Melakukan
pemantauan kinerja kapala sekolah, guru dalam melaksanakan pembelajaran yang
meliputi: adtrimistrasi sekolah, pelaksanaan 8 standar pendidikan nasional,
lingkungan sekolah, ujian nasional /ujian sekolah serta Penerimaan Peserta
Didik Baru(PPDB)
4. Memberikan
Arahan , Bimbingan penilaian dan pemecahan masalah yang diperlukan bagi
masing-masing sekolah yang tujuannya adalah untuk memberi solusi terbaik dalam
pelaksanaan tugas, bagi Kepala Sekolah, Guru dan Siswa guna untuk meyelesaikan tugasnya pada tingkatannya
masing-masing.
Tercapainya
tujuan tersebut merupakan indikator keterlaksanaan Misi pengawasan dan
ketercapaian Visi pengawasan , yakni:
“TERWUJUDNYA
PENGAWASAN SEKOLAH YANG PROFESIONAL YANG DAPAT MENINGKATKAN KINERJA SEKOLAH
DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANYUASIN”
SASARAN
PENGAWASAN
1. Sasaran
utama bagi pengawasan sekolah dalam kegiatan kepengawasan menejerlian sebagaimana
diatur dalam permenpan No. 21 Tahun 2010 BAB II pasal 6 ayat 1 adalah sebagai
berikut:
Untuk
Sekolah Dasar paling sedikit 10 Satuan Pendidikan dan atau 60 (emam puluh ) guru
kelas. Guru kelas,dalam hal ini mulai dari guru kelas I sampai guru Kelas emam
( VI ) setiap satuan pendidikan atau sekolah yang menjadi binaan ,untuk sekolah
binaan menjadi tanggung jawab.
2. Meningkatkan
kemampuan menejerial Kepala Sekolah dalam menyusun Rencana Pengembangan
Sekolah (RPS), menyusun Kurikulum Sekolah dan melaksanakan Pengelolaan
sekolah.
D. Tugas Pokok / Ruang Lingkup
Pengawasan
Tugas pokok pengwasan
sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada
santunan pendidikan yang meliputi : penyusunan program , pelaksanaan pembinaan,
pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan Penilaian,
Pembimbingan dan pelatihan profesional guru, Evaluasi hasil pelaksanaan program
pendidikan.
BAB
II
KERANGKA
PIKIR PEMECAHAN
MASALAH
1. KERANGKA PIKIR
Pendidikan merupakan faktor utama dalam
pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik
atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Manyadari akan hal
tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan , sebab dengan
sistem pendidikan yang baik diharap muncul generasi penerus bangsa yang
berkualitas dan mampu menyesuaikan diri dan hidup bermasyarakat.
Reformasi pendidikan merupakan respon
terhadap perkembangan tuntutan global
sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu
mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang
berkembang. Melalui reformasi pemdidikan , pendidikan harus berwawasan masa
depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia yang
mengembangkan seluruh potensi prestasi secara optimal guna kesejahteraan hidup dimasa depan.
Pendidikan pada
dasarnya merupakan suatu usaha pengembangan sumber daya manusia (SDM), walau
usaha pengembangan SDM tidak hanya dilakukan melalui sekolah formal. Tetapi sampai detika ini, pendidikan formal
masih dipandang sebagai sarana dan wahana utama untuk menengemabangkan SDM
dengan sistematis dan berjenjang.
Kemajuan pendidikan
dapat dilihat dari kemmpuan dan kemauan masyarakat untuk menangkap proses
informatisasi dan kemajuan teknologi. Karena proses sistem informasi yang cepat
akibat kemajuan teknologi semakin membuat horizon
kehidupan didunia semakin meluas
sekaligus mengkerut. Hal ini berarti sebagai masalah kehidupan manusia menjadi
masalah global atau setidaknya tidak dapat lepas dari pengarus kejadian dari
belahan dunia yang lain, baik masalah politik, ekonomi maupun sosial.
Selanjutnya dengan diatas tilaar
menyatakan bahwa :
“Kesetiakwanan sosial umat manusia
semakin kental , hal yang bererti kepedulian umat manusia terhadap sesamanya
merupakan tugas setiap manusia , pemerintah dan sietem pendidkan nasional.
Selanjutnya dikatakan pula behwa pendidikan pendidikan bertugas untuk
mengembangkan kesadaran akan tanggungjawab setiap warga negara terhadap
kelanjutan hidupnya, bukan saja terhadap lingkungna masyarakat dan negara ,
juga umat manusia.”
(H.A.R Tilaar, 2004:4)
Berdasarkan pernyataan diatas, bahwa
manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain; setiap manusia akan
selalu membutuhkan dan berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai segi
kehidupan. kesetiakawanan sosial yang merupakan bagian dari proses pendidikan
dan pembelajaran mempunyai peranan yang sangat kuat bagi indifidu untuk
komunikasi dan b erintearksi untuk mencapai
tujuan hidupan.
Dalam proses pelaksanaan di lapangan, kesetioakawanan
sosial diwujudkan melalui interaksin antar manusia, baik indifidu dengan
indifidu, indifidu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Interaksi antar
manusia dapat terjadi dibelahan bumi
manapun, baik dibidang pendidikan, ekonomi, sosial, politik budaya dan
sebagainya. Interaksi dibidang pendidikan dapat di wujudkan melalui interaksi
siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru, siwa dengan
masyarakat, guru dengan masyarakat di sekitar lingkunya.
Dengan intensitas yang tinggi serta
dengan kontinuitas belajar secara berkesinambungan, diharapkan proses interaksi
sosial sesama teman dapat tercipta dengan baik. Sehingga pada gilirannya mereka
saling menghargai dan menghoramti satu sama lain, walaupun dalam perjalanannya
mereka saling berbeda pendapat yang pada akhirnya mereka saling menumbuhkan
demokratis sesama.
Dari uraian diatas, tidak dipungkiri
bahwa dilapangan masih ada sebagaian besar dari kepala sekolah dari kabupaten
Banyuasin belum melaksanakan analisis konteks terhadap satuan pendidikan yang
dipimpinnya, sehingga dokumen KTSP yang ada belum mencerminkan kondisi
sesungguhnya dari sekolah yang dipimpinnya.
Sebagian kepala sekolah belum memenuhi
administrasi kepala sekolah, administrasi kurikulum, ketenagaan, kesiswaan, dan
saran prasarana.
Dari permasalahan yang ada, sekolah
dalama hal ini kepala sekolah, guru dan stakholders mempunyai tanggungjawab
terhadap peningkatan mutu pembelajaran disekolahterutama guru sebagia ujung
tombak di lapangan (kelas)karena bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses
pembelajaran.
Demikian pula halnya yang terjadi
diwilayah binaan saya ternyata banyak sekali faktor yang mempengaruhi
kekurangan baik dalam pembelajaran maupun dalam manajerial kepala sekolah.
2.
PEMECAHAN
MASALAH
Untuk
meningkatkan profesionalisme kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya
ditidaklanjuti dengan kegiatan bimbingan dan pelatihan Kepala Sekolah
diantaranya:
1. Menyusun
program pembimbingan dan pelatihan profesional Kepala Sekolah di KKS/MKKS dan
sejenisnya.
2. Membina
Kepala Sekolah dalam menyusun program pelaksanaan Supervisi.
3. Membina
Kepala Sekolah dalam pengelolaan adminitrasi sekolah
4. Membina
keeepaaalaaa sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling
5. Memotivasi
guru dan kepala sekolah dalam refleksi hasil-hasil yang dicapai untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan togas pokok disekolah.
6. Membantu
kepala sekolah dalam persimpanan akreditasi sekolah
Untuk
memecahkan masalah berdasarkan analisa diatas maka diperlukan:
1. Pengawasan
kontinu dan relevan akan mengoptimalkan fungsi akademik dari guru.
2. Komitmen
penuh anatar satuan pendidikan dengan pengawasan sekolah tentang kemajuan dan
kekurangan sekolah akan dibicarakan bersama tanpa saling menyalahkan
3. Sistem
pengawasan yang digunakan lebih bersifat pendidikan teman sejawat / pendidikan
orang dewasa yang memungkinkan untuk pendekatan dari hati ke hati tentang
kemajuan pendidikan di satuan pendidikan tersebut.
4. Dilakukan
pelaksanakan pengawasan dengan program sebagai berikut:
No
|
Aspek
|
Pengawasan
Akademik Manajerial
|
1
|
Pembinaan
|
Yaitu “meningkatkan
pemahaman dan pengimplementasikan kompetensi yang dimiliki oleh kepala
sekolah dalam melaksanakan tugas sehari-hari untuk mencapai Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
v Menyusun
program sekolah berdasarkan SNP, baik rencana kerja tahunan, maupun rencana
kerja 4 tahunan, pelaksanaan program, pengawasan, dan evaluasi internal
v Membantu
kepala sekolah melakukan evaluasi diri sekolah (EDS) dan merepleksikan
hasil-hasilnya dalam upaya penjaminan mutu pendidikan
v Mengembangkan
perpustakaan dan laboratorium serta sumber-sumber balajar lainnya
v Memberikan
masukan dalam pengelolaan dan admistrasi Kepala Sekolah berdasarkan Manajemen
Peningkatan Mutu Pendidikan disekolah
v Memberikan
bimbingan Kepala-kepala sekolah untuk melakukan refleksi hasil-hasil yang
dicapainya.
|
2
|
Pemantauan
|
Pelaksanaan Standar
Nasional Pendidikan disekolah dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu
Kepala Sekolah mempersiapkan akreditasi sekolah
|
3
|
Penilaian
|
Penilaian kinerja
Kepala Sekolah tentang pengelolaan sekolah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
|
4
|
Bimbingan atau
pelatihan Kepala Sekolah
|
v Menyusun
program pembimbingan dan pelatihan profesional Kepala Sekolah di KKS
v Melaksanakan
pembimbingan dan pelatihan Kepala Sekolah.
v Melaksanakan
pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam penyusunan program sekolah,
rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, sistem
informasi dan manageman
v Mengevaluasi
hasil pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah
v Melaksanakan
pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah dalam pelaksanaan
penelitian tindakan kelas/sekolah
|
5
|
Pelaporan dan Tindak
lanjut
|
v Tentang
kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan admistrasi sekolah dan
kegiatan pembelajaran disekolah
|
BAB
III
PENDEKATAN
DAN METODE
A. PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN
Pendekatan yang digunakan dalam
supervisi kepengawasan modern didasarkan pada prinsip-prinsip psikologi. Suatu
pendekatan sangat bergantung kepada protipe guru. Ada satu paradikma yang
dikemukakan oleh glickman untuk memilah-milah guru dalam empat protipe guru ;
ia mengemukakan setiap guru memilki dua kemampuan dasar, yaitu ; berfikir
abstrak dan komitmen serta kepedulian. Dengan demikian kita menemukan ada empat
sisi protipe guru yaitu:
1. Pada
sisi I daya (A+), (K+), maka guru semacam ini disebut guru yang profesional.
2. Pada
sisi II protipe guru yang daya (A+) tapi (K-) guru yang semcam ini digolongkan
guru yang tukang kritik
3. Pada
sisi III daya (A-) dan (K+) disebut guru yang selalu sibuk.
4. Pada
sisi IV daya (A-) dan (K-) maka guru seperti ini disebut guru tudak bermutu.
Pendekatan dan prilaku yang diterapkan
dalam memberi supervise kepada guru-guru berdasarkan protipe guru seperti
disebut diatas adalah sebagai berikut :
A. Pendekatan
Non Direktif
B. Pendekatan
Kolaboratif
C. Pendekatan
Dikertif
Pendekatan Non Sirektif(tidak langsung)
adalah cara pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya tidak langsung,
artinya perilaku supervaisor tidak langsung menuju ke perilaku, tetapi ia
terlebih dahulu dengarkan secara aktif apa yang dikemukakan guru-guru.
Pendekatan ini berdasarkan psikologis humanistik itu sangat menghargai orang
lain yang akan dibantu. Perilaku supervisor (1) Mendengarkan (2) Memberanikan
(3) Menjelaskan (4) Menyajikan (5) Memecahkan Masalah. Teknik yang diterapkan
dialog dan mendengar aktif
Bila gurunya tukang kritik atau terlalu
sibuk, maka pendekatan yang diterapkan adalah Kolaboratif. Perilaku
supervisor (1) Menyajikan (2) Menjelaskan (3) Mendengarkan (4) Memecahkan
Masalah (5)Negosiasi, Teknik yang digunakan percakapan pribadi, dialog,
menjelaskan.
Bila gurunya tidak bermutu, maka
pendekatan yang digunakan adalah Dikertif. Perilaku supervisor (1) Menjelaskan (2) Menyajikan (3)
Mengarahkan (4) Memberikan Contoh (5) Menetapkan Tolak Ukur dan (6) Menguatkan.
B.
METODE
ATAU TEKNIK DALAM PENGWASAN
Teknik-teknik dalam supervise/pengwasan
akademik meliputi dua macam, yaitu : teknik Individual dan Teknik Kelompok
(Gwyn, 1961). Pemahaman dan penugasan teknik tersebut oleh supervisor menjadi
sesuatu keharusan bila ingin pelaksanaan supervise akademik di sekolah dapat
berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
Untu
melaksanakan supervise akademik secara efektif diperlukan keterampilan
konseptual, Interpersonal, dan Teknikal (Glickman, 2007)
Teknik supervise Individual adalah
pelaksanaan supervise perseorangan terhadap guru. Supervisor disini hanya
berhadpan dengan seorang guru, sehingga akan terjadi hasil supervise ini akan
diketahui kualitas pembelajarannya. Teknik supervise indivedual ada lima macam
yaitu, Kunjungan Kelas, Observasi Kelas, Pertemuan Individual, Kunjungan antar
kelas, dan menilai diri sendiri.
Teknik supervise kelompok adalah suatu
cara melaksanakan program supervise yang ditujukan pada dua orang atau lebih.
Guru-guru yang diduga sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau
kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama, dikelompokkan atau dikumpulkan
menjadi satu atau bersama-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan
supervise yang sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi.
Metode yang digunakan oleh pengawas
sekolah antara lain; Observasi, kunjungan atau pemantauan,
pengecekan/klarivikasi data, kunjungan kelas, rapat dengan kepala sekolah dan
guru-guru dalam binaan.
Menurut gwyn(1961) ada tiga belas teknik
supervise kelompok yaitu, 1). Kepanitian 2). Kerja kelompok 3). Laboratorium
dan kurikulum 4). Membaca terpimpin 5). Demontrasi pembelajaran 6). Darmawisata
7). Kuliah/studi 8). Diskusi Panel 9). Perpustakaan 10). Organisasi profesional
11). Buletin supervisi 12). Pertemuan Guru 13). Lokakarya/koferensi kelompok.
BAB
IV
HASIL
PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN
A.
HASIL
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
Pada bagian ini akan dijelaskan sejauh
mana hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan penilaian terhadap kinerja kepala sakolah dalam kaitannya dengan
penilaian dan pelaksanaan administrasi. Diskripsi hasil penilaian ini secara
kualitatif sesuai dengan instrumen administrasi. Penilaian yang digunakan dapat
dirinci sebagai berikut:
Secara umum kepala sekolah di sekolah
binaan telah membuat administrasi perencanaan pembelajaran , administrasi
perencanaan pembelajaran , administrasi penilaian pembelajaran, dan lainnya
telah melaksanakan proses penilaian pembelajaran namun belum sepenuhnya mengacu
pada standar proses pendidikan yang diharapkan. Oleh karena itu dalam
pelaksanaan pengawasan perlu memberikan pembinaan yang menyeluruh agar kepala
sekolah dapat membenahi administrasi pembelajran tersebut sesuai dengan standar
proses pendidikan.
B.
HASIL
BINAAN KEPALA SEKOLAH
Dalam pelaksanaan pembinaan terhadap
kepala sekolah yang ada sejumlah sekolah binaan kami belum melengkapi
anministrasi pembelajaran maka pengawas manjerial perlu mengadakan pembinaan
secara intensif baik melalui kelompok kerja kepala sekolah (KKS) maupun pembinaan
secara individual. Setelah diadakan beberapa kalipertemuan atau pembinaan ,
maka secara kualitatif kepala sekolah sudah mengalami peningkatan didalam
penyusunan administrasi kepala sekolah.
C.
HASIL
PEMANTAUAN PELAKSANAAN EMPAT (4) STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Dari pemantauan yang kami laksanakan
kepada kepala sekolah terhadap pelaksanaan empat standar nasioanal pendidikan
antara lain:
C.1. Standar tenaga Pendidikan dan
Kependidikan No.16/2006/20/2006
C.2. Standar Sarana dan Prasarana
No.24/2007
C.3. Standar Pengelolaan No. 19/2007
C.4. Standar Pembiayaan No. 48/2007
Dapat dirinci sebagai berikut;
C.1. Standar tenaga Pendidikan dan Kependidikan
Pada
umumnya sekolah-sekolah yang berada disekolah binaan kami sudah membuat
administrasi, namun belum sepenuhnya menyesuaikan dengan karateristik daerah
dan lingkungan sekolah masing-masing. Komponen administrasi yang dibuat, proses
penyusunannya tidak melibatkan tim yang dibentuk.
C.2. Standar Sarana dan Prasarana
Selanjutnya
dalam melaksanakan Standar Sarana dan Prasarana, pada umummnya sekolah binaan
kami telah mempunyai sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan rombongan
belajar yang ada, walaupun masih ada kekuranganya.
C.3. Standar Pengelolaan
Kebanyakan sekolah-sekolah binaan kami dalam
hal pembuatan perangkat pembelajaran, utamanya dalam penyusunan RPP, belum
mengacu pada RPP PAIKEM, Penugasan Terstruktur, dan Kegiatan mandiri Tidak
Terstruktur
C.4. Standar Pembiayaan
Hasil pemantauan terhadap standar
pembiayaan di sekolah binaan kami semua Kepala Sekolah sudah menyusun
penggunaan pembiayaan sesuai dengan petunjuk yang ada berikut dengan komponen-komponennya,
namun di sejumlah komponen tersebut masih ada yang belum dibuat secara
akuntabel
D.
PEMBAHASAN
HASIL PENGAWASAN
Dalam bagian ini akan uraikan tentang
hasil pengawasan yang mencakup: 1). Hasil penilaian kinerja TENDK, 2). Hasil
pengelolaan sarana dan prasarana 3). Hasil pemantauan pelaksanaan empat standar
nasional pendidikan.
Deskripsi hasil pengawsan terhadap
sepulu sekolah binaan dalam wilayah kecamatan banyusain III dan sembawa dapat
dinyatakan secra kualitatif dan kuantitatif, sbagai berikut:
1. Hasil
penilaian kinerja kepala sekolah tentang administrasi perencanaan pembelajaran,
administrasi penilaian manajerial,dan pelaksanaan proses pebelajaran, dapat
dikatakan 75% sudah cukup baik.
2. Terhadap
hasil pembinaan kepala sekolah, terutama melalui individu terjadi peningkatan
yang cukup baik.
3. Hasil
pemantauan pelaksanaan 4(empat) SNP yang meliputi : Setandar TEKNID, standar
Sarana dan Prasarana, standar Pengelolaan, standar Pembiayaan, secara umum
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
BAB V
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil pemantauan dan pemninaan yang dilakukan pada kepala sekolah-sekolah
binaan, secara umum dapat dikemukakan bahwa pelaksanaan pengawasan manajerila,
terkait dengan bidang anministrasi pelaksanaan Penilaian pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran secara umumsudah cukup baik
B.
REKOMENDASI
Melihat kenyataan bahwa masih banyak
kepala sekolah yang mengalami permasalahan disekolah, terutama terkait dengan
administrasi dan kompetansi guru kelas, maka direkomendasikan sebagai berikut;
1. Guru-guru
perlu diberikan diklat tentang tugas pokok guru agar dapat meningkatkan
kemampuannya.
2. Kepada
kepala sekolah agar memberikan penghargaan terhadap guru yang kinerjanya
baik.
3. Pada
sekolah binaan saya masih banyak kepala sekolah yang PLH untuk itu agar menjadi
bahan pertimbangan untuk segera di SK Difinitifkan.
LAPORAN HASIL
PENGAWASAN
PENGAWAS SEKOLAH MANAJERIAL SD
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN
2012/2013
O
L
E
H
NAMA : H. SUPARLAN,
S.Pd
PANGKAT : PEMBINA/IV,a
JABATAN : PENGAWAS MANAJERIAL
TEMPAT
TUGAS : KECAMATAN BANYUASIN II
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BNYUASIN
TAHUN
2013
LAPORAN HASIL PENGAWASAN
PENGAWAS SEKOLAH MANAJERIAL SD
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN
2012/2013
Koordinator Pengawas
Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin
Telah Mengesahkan
Laporan Hasil Pengawasan Atas Nama
H. Suparlan, S.Pd
NIP
196707011991041001
Pengawas
Pembina Manajerial
Kecamatan
Banyuasin II
|
||
Disahkan di : Pangkalan Balai
Pada Tanggal : Januari 2013
Koordinator
Pengawas
Kabupaten
Banyuasin
H.
KABUL HADISUBROTO, S.Pd
NIP
195310101974021002
|
||
Mengetahui
Kepala
Dinas Pendidikan
Kabupaten
Banyuasin
Drs.
DARUL QUTNI SAID
Pembina
Tingkat I
NIP
195506181983121001
|
||
KATA PENGANTAR
Puji
syukur Alhamdulillah mari senantiasa kita persembahkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa , atas rihdo dan berkahnya kita
selalu dalam lindungannya. Sekaligus dapat melaksanakan tugas sesuai dengan
bidang kita masing-masing, dan dapat membuat laporan hasil pengawasan pada
sekolah binaan nya , untuk setiap akhir semester, juga sebagai bahan evaluasi
kinerja pengawas.
Kami menyadari bahwa laporan yang
kami buat ini masih jauh dari sempurna . namun kami perlu menyampaikan
penghargaan dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telAH membantu kami dalam penyusunan
laporan ini, semoga dapat meningkatkan kompetensi pengawasan sekolah sesuai
dengan Permendiknas No 12 Tahun 2007 tentang Setandar Pengawas Sekolah
/Madrasah.
Semoga laporan ini bermanfaat dan
menambah wawasan, kemampuan pengawas sekolah di kabupaten Banyuasin.
Penyusun
H.SUPARLAN,S.Pd.
iii
|
DAFTAR ISI
Halaman
Pengesahan................................................................................................. ii
Kata
Pengantar........................................................................................................... iii
Daftar
Isi.................................................................................................................... iv
Daftar
Lampiran......................................................................................................... v
Bab
I PENDAHULUAN.............................................................................
1
A. Latar
Belakang............................................................................. 1
B. Fokus
Masalah............................................................................. 2
C. Tujuan
dan Sasaran Pengawasan................................................. 3
D. Tugas
Pokok/ Ruang Lingkup Pengawasan................................ 4
Bab
II KERANGKA FIKIR PEMECAHAN
MASALAH
1. Kerangka
Pikir............................................................................. 5
2. Pemecahan
Masalah.................................................................... 7
Bab
III PENDEKATAN DAN
METODE
A. Pendekatan
yang Digunakan ........................................................ 9
B. Metode/teknik
dalam pengawasan................................................10
Bab
IV HASIL PENGAMATAN
PADA SEKOLAH BINAAN
A. Hasil
Pelaksanaan Penilaian Kenerja Guru................................... 11
B. Hasil
Pembinaan
Guru................................................................... 11
C. Hasil
Pemantauan Pelaksanaa 4 (empat)
Setandar
Nasional Pendidikan....................................................... 12
D. Pembahasan
Hasil Pengawasan .................................................... 13
Bab
V PENUTUP
A.
Simpulan............................................................................................................
14
B.
Rekomendasi..................................................................................................... 14
iv
|
Daftar Lampiran
Lampiran
1 Surat
Tugas pengawasan
Lampiran 2 Surat
Keterangan telah melaksanakan tugas pembinaan, nilai kinerja, Pembimbing guru
dari sekolah binaan.
Lampiran 3
Daftar hadir guru / kepala sekolah pada saat pembinaan pemantauan, atau
penilaian kinerja
Lampiran 4
Contoh-contoh intrument pengawasan yang telah disi
atau diolah.
Lampiran 5 Tanda bbukti
kunjungan supervisi.
Lampiran 6 Foto guru atau
kepala sekolah pada waktu pembinaan
v
|
L
A
M
P
I
R
A
N
Good ! mohon bantuan Bapak berkenan memberikan contoh berkas penilaian kinerja (PKPS dan atau PKKS ) atas bantuan dan perkenan Bapak dihaturkan terimakasih.
BalasHapusbagus selamat bekerja
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusizn share ya pak,
BalasHapustulisannya bagus pak, mohon izin copas sebagai pembanding. Maturnuwun
BalasHapusmohon ijin copas ya pak. makasih
BalasHapustulisannya bagus pak, mohon izin copas sebagai pembanding dan referensi
BalasHapus. Maturnuwun
sangat bermanfaat.
BalasHapusterima kasih