Selasa, 22 Januari 2013

LAPORAN HASIL KEPENGAWASAN



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Pengawas sekolah mempunyai tugas yang sangat penting didalam memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan berfikir kritis kreatif inovatif cakap menyelesaikan masalah dan bernaluri kewirausahaan bagi siswa sebagai produk suatu sistem pendidikan.
Peraturan pemerintah No 74 tahun 2008 tentang guru pada pasal 15 ayat 4 menyatakan bahwa guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan melakukan tugfas pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan tugas pengawasan. Tugas pengawasan yang dimaksud adalah melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan pengawasan majanarial. Untuk implenmentasi tugas tertuang dalam Peraturan Pendayaguanan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kredit.
Kemajuan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjadi isu pokok dalam pembangunan negara bahkan sekarang ini isu pendidikan telah menjadi isu politik yang cukup menarik untuk diyawarkan kaapda masyarakat menjelang penyelenggaraan tahun ini. Masalah klasik pendidikan dari tahun ketahun adalah: dengan kebutuhan masyarakat(4)efesiensi menejemen.
Dalam kaitannya dengan pengawasan sekolah maka masalah muutu pendidikan menjadi maslah yang relevan untuk dibahas . sesuai dengan kreteria tertentu dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan, yang dalam hal ini adalah peserta didik, orang tua, serta pihak-pihak berkepentingan lainnya.
Masalah mutu pendidikan menjadi hal yang serius karena teryata pelanggan pendidkan seringkali belum puas dengan layanan yang diberikan oleh sebuah lembaga pendidikan, hal ini dikarenakan dari segi pelayanan masih bawah pelyanan minimal, terjadinya in-efesiensi pemanfaatan sumberdaya manusia, adanya kegiatan yang kontra produktif yang pada ujungnya mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pendidikan nasional , untuk itulah perlunya diadakan pengawasan supaya sebuah lembaga pendidikan yang dalam hal ini sekolah, dapat melayani pelanggan pendidikan sesuai dengan kreteria yang telah ditentukan sehingga pada akhirnya dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan pe;anggan sekaligus menjamin tercapainya tujuan pendidikan nasional.     

B.     Fokus Masalah Pengawasan
Pokok permasalahan yang ada terkait dengan pengawasan pada jenjang pendidikan sekolah dasar  sd  di sekolah binaansaya dapat ditinjau dari beberapa isi,diantaranya;
·         Dari sisi proses pembelajaran,masih terkendala pada lemahnyakemampuan guru dalam memberdayakan sumber belajar dan variatif metode pembelajaran yang digunakan guru, sebagai imbasnya kesulitan bagi siswa memahami materi dan tidak optimalnya ketercapaian belajar  siswa.
·         Pada sisi kurikulum ktsp meskipun mengalami transisi antara kurikulum kbk saat ini menuju kurikulum tingkat satuan pendidikan  kt  sp , sebagian besar saat ini telah tersusun, meskipun pada penyusunannya masih pada tahap penyesuaian .begitu pulapada implementasinya masih belum sesuai dengan kondisi yang diharapkan.
·         Ada sisi yang berhubungan dengan sarana dan prasana ,dari segi prasarana gedung/ ruang perpustakaan belum tersedia, sedangkan dari segi sarana dalam pross pembelajaran , masih terkendala pada sumber belajar belum di manfaatkan secara optimal .
·         Perangkat computer dimanfaatkan hanya sebatas alat bantu administrasi sekolah belum dimanfaatkan sebagai media , pembelajaran dalam proses pem belajaran.
·         Dilihat dari sisi kondisi geografis, jarak dan letak sekolah yang jauh menjadi kendala bagi guruuntuk datang kesekolahan tepat waktu.



C.    Tujuan dan Sasaran Pengawasan

TUJUAN:

Tujuan pengawasan yang ingin dicapai melalui kegiatan pengawasan sekolah adalah sebagai berikut:

1.      Melakukan penilaian kinerja terhadap sekolah yaitu : kepala sekolah, Guru dan tenaga kependidikan  lainnya agar lebih baik.
2.      Melakukan pembinaan sekolah terhadap : kepala sekolah, Guru dan Teknik lainnya agar dapat melaksanakan tupoksinya dengan penuh rasa tanggung jawab.
3.      Melakukan pemantauan kinerja kapala sekolah, guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi: adtrimistrasi sekolah, pelaksanaan 8 standar pendidikan nasional, lingkungan sekolah, ujian nasional /ujian sekolah serta Penerimaan Peserta Didik Baru(PPDB)
4.      Memberikan Arahan , Bimbingan penilaian dan pemecahan masalah yang diperlukan bagi masing-masing sekolah yang tujuannya adalah untuk memberi solusi terbaik dalam pelaksanaan tugas, bagi Kepala Sekolah, Guru dan Siswa guna  untuk meyelesaikan tugasnya pada tingkatannya masing-masing.
Tercapainya tujuan tersebut merupakan indikator keterlaksanaan Misi pengawasan dan ketercapaian Visi pengawasan , yakni:

“TERWUJUDNYA PENGAWASAN SEKOLAH YANG PROFESIONAL YANG DAPAT MENINGKATKAN KINERJA SEKOLAH DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANYUASIN”




SASARAN PENGAWASAN

1.      Sasaran utama bagi pengawasan sekolah dalam kegiatan kepengawasan menejerlian sebagaimana diatur dalam permenpan No. 21 Tahun 2010 BAB II pasal 6 ayat 1 adalah sebagai berikut:
Untuk Sekolah Dasar paling sedikit 10 Satuan Pendidikan dan atau 60 (emam puluh ) guru kelas. Guru kelas,dalam hal ini mulai dari guru kelas I sampai guru Kelas emam ( VI ) setiap satuan pendidikan atau sekolah yang menjadi binaan ,untuk sekolah binaan menjadi tanggung jawab.

2.      Meningkatkan kemampuan menejerial Kepala Sekolah dalam menyusun Rencana  Pengembangan  Sekolah (RPS), menyusun Kurikulum Sekolah dan melaksanakan Pengelolaan sekolah.



D.    Tugas Pokok / Ruang Lingkup Pengawasan

Tugas pokok pengwasan sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada santunan pendidikan yang meliputi : penyusunan program , pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan Penilaian, Pembimbingan dan pelatihan profesional guru, Evaluasi hasil pelaksanaan program pendidikan. 


                                                                








BAB II
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN
MASALAH

1.      KERANGKA PIKIR
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Manyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan , sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharap muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri dan hidup bermasyarakat.

Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan  tuntutan global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui reformasi pemdidikan , pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia yang mengembangkan seluruh potensi prestasi secara optimal  guna kesejahteraan hidup dimasa depan.
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu usaha pengembangan sumber daya manusia (SDM), walau usaha pengembangan SDM tidak hanya dilakukan melalui sekolah formal.  Tetapi sampai detika ini, pendidikan formal masih dipandang sebagai sarana dan wahana utama untuk menengemabangkan SDM dengan sistematis dan berjenjang.
Kemajuan pendidikan dapat dilihat dari kemmpuan dan kemauan masyarakat untuk menangkap proses informatisasi dan kemajuan teknologi. Karena proses sistem informasi yang cepat akibat kemajuan teknologi semakin membuat horizon  kehidupan didunia semakin meluas sekaligus mengkerut. Hal ini berarti sebagai masalah kehidupan manusia menjadi masalah global atau setidaknya tidak dapat lepas dari pengarus kejadian dari belahan dunia yang lain, baik masalah politik, ekonomi maupun sosial.

Selanjutnya dengan diatas tilaar menyatakan bahwa :
“Kesetiakwanan sosial umat manusia semakin kental , hal yang bererti kepedulian umat manusia terhadap sesamanya merupakan tugas setiap manusia , pemerintah dan sietem pendidkan nasional. Selanjutnya dikatakan pula behwa pendidikan pendidikan bertugas untuk mengembangkan kesadaran akan tanggungjawab setiap warga negara terhadap kelanjutan hidupnya, bukan saja terhadap lingkungna masyarakat dan negara , juga umat manusia.”
(H.A.R Tilaar, 2004:4) 
Berdasarkan pernyataan diatas, bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain; setiap manusia akan selalu membutuhkan dan berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai segi kehidupan. kesetiakawanan sosial yang merupakan bagian dari proses pendidikan dan pembelajaran mempunyai peranan yang sangat kuat bagi indifidu untuk komunikasi dan  b erintearksi untuk mencapai tujuan hidupan.
Dalam proses pelaksanaan di lapangan, kesetioakawanan sosial diwujudkan melalui interaksin antar manusia, baik indifidu dengan indifidu, indifidu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Interaksi antar manusia  dapat terjadi dibelahan bumi manapun, baik dibidang pendidikan, ekonomi, sosial, politik budaya dan sebagainya. Interaksi dibidang pendidikan dapat di wujudkan melalui interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru, siwa dengan masyarakat, guru dengan masyarakat di sekitar lingkunya.
Dengan intensitas yang tinggi serta dengan kontinuitas belajar secara berkesinambungan, diharapkan proses interaksi sosial sesama teman dapat tercipta dengan baik. Sehingga pada gilirannya mereka saling menghargai dan menghoramti satu sama lain, walaupun dalam perjalanannya mereka saling berbeda pendapat yang pada akhirnya mereka saling menumbuhkan demokratis sesama.
Dari uraian diatas, tidak dipungkiri bahwa dilapangan masih ada sebagaian besar dari kepala sekolah dari kabupaten Banyuasin belum melaksanakan analisis konteks terhadap satuan pendidikan yang dipimpinnya, sehingga dokumen KTSP yang ada belum mencerminkan kondisi sesungguhnya dari sekolah yang dipimpinnya.
Sebagian kepala sekolah belum memenuhi administrasi kepala sekolah, administrasi kurikulum, ketenagaan, kesiswaan, dan saran prasarana.
Dari permasalahan yang ada, sekolah dalama hal ini kepala sekolah, guru dan stakholders mempunyai tanggungjawab terhadap peningkatan mutu pembelajaran disekolahterutama guru sebagia ujung tombak di lapangan (kelas)karena bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran.
Demikian pula halnya yang terjadi diwilayah binaan saya ternyata banyak sekali faktor yang mempengaruhi kekurangan baik dalam pembelajaran maupun dalam manajerial kepala sekolah.

2.      PEMECAHAN MASALAH
Untuk meningkatkan profesionalisme kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya ditidaklanjuti dengan kegiatan bimbingan dan pelatihan Kepala Sekolah diantaranya:
1.      Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional Kepala Sekolah di KKS/MKKS dan sejenisnya.
2.      Membina Kepala Sekolah dalam menyusun program pelaksanaan Supervisi.
3.      Membina Kepala Sekolah dalam pengelolaan adminitrasi sekolah
4.      Membina keeepaaalaaa sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling
5.      Memotivasi guru dan kepala sekolah dalam refleksi hasil-hasil yang dicapai untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan togas pokok disekolah.
6.      Membantu kepala sekolah dalam persimpanan akreditasi sekolah

Untuk memecahkan masalah berdasarkan analisa diatas maka diperlukan:
1.      Pengawasan kontinu dan relevan akan mengoptimalkan fungsi akademik dari guru.
2.      Komitmen penuh anatar satuan pendidikan dengan pengawasan sekolah tentang kemajuan dan kekurangan sekolah akan dibicarakan bersama tanpa saling menyalahkan
3.      Sistem pengawasan yang digunakan lebih bersifat pendidikan teman sejawat / pendidikan orang dewasa yang memungkinkan untuk pendekatan dari hati ke hati tentang kemajuan pendidikan di satuan pendidikan tersebut.
4.      Dilakukan pelaksanakan pengawasan dengan program sebagai berikut:


No
Aspek
Pengawasan Akademik Manajerial
1
Pembinaan
Yaitu “meningkatkan pemahaman dan pengimplementasikan kompetensi yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugas sehari-hari untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP).
v  Menyusun program sekolah berdasarkan SNP, baik rencana kerja tahunan, maupun rencana kerja 4 tahunan, pelaksanaan program, pengawasan, dan evaluasi internal
v  Membantu kepala sekolah melakukan evaluasi diri sekolah (EDS) dan merepleksikan hasil-hasilnya dalam upaya penjaminan mutu pendidikan
v  Mengembangkan perpustakaan dan laboratorium serta sumber-sumber balajar lainnya
v  Memberikan masukan dalam pengelolaan dan admistrasi Kepala Sekolah berdasarkan Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan disekolah
v  Memberikan bimbingan Kepala-kepala sekolah untuk melakukan refleksi hasil-hasil yang dicapainya.
2
Pemantauan
Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan disekolah dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu Kepala Sekolah mempersiapkan akreditasi sekolah
3
Penilaian
Penilaian kinerja Kepala Sekolah tentang pengelolaan sekolah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
4
Bimbingan atau pelatihan Kepala Sekolah
v  Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional Kepala Sekolah  di KKS
v  Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan Kepala Sekolah.
v  Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam penyusunan program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, sistem informasi dan manageman
v  Mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah
v  Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas/sekolah
5
Pelaporan dan Tindak lanjut
v  Tentang kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan admistrasi sekolah dan kegiatan pembelajaran disekolah

































BAB III
PENDEKATAN DAN METODE

A.    PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN
Pendekatan yang digunakan dalam supervisi kepengawasan modern didasarkan pada prinsip-prinsip psikologi. Suatu pendekatan sangat bergantung kepada protipe guru. Ada satu paradikma yang dikemukakan oleh glickman untuk memilah-milah guru dalam empat protipe guru ; ia mengemukakan setiap guru memilki dua kemampuan dasar, yaitu ; berfikir abstrak dan komitmen serta kepedulian. Dengan demikian kita menemukan ada empat sisi protipe guru yaitu:

1.      Pada sisi I daya (A+), (K+), maka guru semacam ini disebut guru yang profesional.
2.      Pada sisi II protipe guru yang daya (A+) tapi (K-) guru yang semcam ini digolongkan guru yang tukang kritik
3.      Pada sisi III daya (A-) dan (K+) disebut guru yang selalu sibuk.
4.      Pada sisi IV daya (A-) dan (K-) maka guru seperti ini disebut guru tudak bermutu.
Pendekatan dan prilaku yang diterapkan dalam memberi supervise kepada guru-guru berdasarkan protipe guru seperti disebut diatas adalah sebagai berikut :
A.    Pendekatan Non Direktif
B.     Pendekatan Kolaboratif
C.     Pendekatan Dikertif

Pendekatan Non Sirektif(tidak langsung) adalah cara pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya tidak langsung, artinya perilaku supervaisor tidak langsung menuju ke perilaku, tetapi ia terlebih dahulu dengarkan secara aktif apa yang dikemukakan guru-guru. Pendekatan ini berdasarkan psikologis humanistik itu sangat menghargai orang lain yang akan dibantu. Perilaku supervisor (1) Mendengarkan (2) Memberanikan (3) Menjelaskan (4) Menyajikan (5) Memecahkan Masalah. Teknik yang diterapkan dialog dan mendengar aktif
Bila gurunya tukang kritik atau terlalu sibuk, maka pendekatan yang diterapkan adalah Kolaboratif. Perilaku supervisor (1) Menyajikan (2) Menjelaskan (3) Mendengarkan (4) Memecahkan Masalah (5)Negosiasi, Teknik yang digunakan percakapan pribadi, dialog, menjelaskan.
Bila gurunya tidak bermutu, maka pendekatan yang digunakan adalah Dikertif. Perilaku supervisor  (1) Menjelaskan (2) Menyajikan (3) Mengarahkan (4) Memberikan Contoh (5) Menetapkan Tolak Ukur dan (6) Menguatkan.

B.     METODE ATAU TEKNIK DALAM PENGWASAN

Teknik-teknik dalam supervise/pengwasan akademik meliputi dua macam, yaitu : teknik Individual dan Teknik Kelompok (Gwyn, 1961). Pemahaman dan penugasan teknik tersebut oleh supervisor menjadi sesuatu keharusan bila ingin pelaksanaan supervise akademik di sekolah dapat berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
Untu melaksanakan supervise akademik secara efektif diperlukan keterampilan konseptual, Interpersonal, dan Teknikal (Glickman, 2007)
      Teknik supervise Individual adalah pelaksanaan supervise perseorangan terhadap guru. Supervisor disini hanya berhadpan dengan seorang guru, sehingga akan terjadi hasil supervise ini akan diketahui kualitas pembelajarannya. Teknik supervise indivedual ada lima macam yaitu, Kunjungan Kelas, Observasi Kelas, Pertemuan Individual, Kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.
Teknik supervise kelompok adalah suatu cara melaksanakan program supervise yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama, dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu atau bersama-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervise yang sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi.
Metode yang digunakan oleh pengawas sekolah antara lain; Observasi, kunjungan atau pemantauan, pengecekan/klarivikasi data, kunjungan kelas, rapat dengan kepala sekolah dan guru-guru dalam binaan.
Menurut gwyn(1961) ada tiga belas teknik supervise kelompok yaitu, 1). Kepanitian 2). Kerja kelompok 3). Laboratorium dan kurikulum 4). Membaca terpimpin 5). Demontrasi pembelajaran 6). Darmawisata 7). Kuliah/studi 8). Diskusi Panel 9). Perpustakaan 10). Organisasi profesional 11). Buletin supervisi 12). Pertemuan Guru 13). Lokakarya/koferensi kelompok.
BAB IV
HASIL PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN

A.    HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
Pada bagian ini akan dijelaskan sejauh mana  hasil yang dicapai dalam pelaksanaan penilaian terhadap kinerja kepala sakolah dalam kaitannya dengan penilaian dan pelaksanaan administrasi. Diskripsi hasil penilaian ini secara kualitatif sesuai dengan instrumen administrasi. Penilaian yang digunakan dapat dirinci sebagai berikut:
Secara umum kepala sekolah di sekolah binaan telah membuat administrasi perencanaan pembelajaran , administrasi perencanaan pembelajaran , administrasi penilaian pembelajaran, dan lainnya telah melaksanakan proses penilaian pembelajaran namun belum sepenuhnya mengacu pada standar proses pendidikan yang diharapkan. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pengawasan perlu memberikan pembinaan yang menyeluruh agar kepala sekolah dapat membenahi administrasi pembelajran tersebut sesuai dengan standar proses pendidikan.

B.     HASIL BINAAN KEPALA SEKOLAH
Dalam pelaksanaan pembinaan terhadap kepala sekolah yang ada sejumlah sekolah binaan kami belum melengkapi anministrasi pembelajaran maka pengawas manjerial perlu mengadakan pembinaan secara intensif baik melalui kelompok kerja kepala sekolah (KKS) maupun pembinaan secara individual. Setelah diadakan beberapa kalipertemuan atau pembinaan , maka secara kualitatif kepala sekolah sudah mengalami peningkatan didalam penyusunan administrasi kepala sekolah.



C.    HASIL PEMANTAUAN PELAKSANAAN EMPAT (4) STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Dari pemantauan yang kami laksanakan kepada kepala sekolah terhadap pelaksanaan empat standar nasioanal pendidikan antara lain:
C.1. Standar tenaga Pendidikan dan Kependidikan No.16/2006/20/2006
C.2. Standar Sarana dan Prasarana No.24/2007
C.3. Standar Pengelolaan No. 19/2007
C.4. Standar Pembiayaan No. 48/2007
Dapat dirinci sebagai berikut;

 

C.1. Standar tenaga Pendidikan dan Kependidikan

            Pada umumnya sekolah-sekolah yang berada disekolah binaan kami sudah membuat administrasi, namun belum sepenuhnya menyesuaikan dengan karateristik daerah dan lingkungan sekolah masing-masing. Komponen administrasi yang dibuat, proses penyusunannya tidak melibatkan tim yang dibentuk.

C.2. Standar Sarana dan Prasarana

Selanjutnya dalam melaksanakan Standar Sarana dan Prasarana, pada umummnya sekolah binaan kami telah mempunyai sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan rombongan belajar yang ada, walaupun masih ada kekuranganya. 

C.3. Standar Pengelolaan

   Kebanyakan sekolah-sekolah binaan kami dalam hal pembuatan perangkat pembelajaran, utamanya dalam penyusunan RPP, belum mengacu pada RPP PAIKEM, Penugasan Terstruktur, dan Kegiatan mandiri Tidak Terstruktur

C.4. Standar Pembiayaan

Hasil pemantauan terhadap standar pembiayaan di sekolah binaan kami semua Kepala Sekolah sudah menyusun penggunaan pembiayaan sesuai dengan petunjuk yang ada berikut dengan komponen-komponennya, namun di sejumlah komponen tersebut masih ada yang belum dibuat secara akuntabel




D.    PEMBAHASAN HASIL PENGAWASAN

Dalam bagian ini akan uraikan tentang hasil pengawasan yang mencakup: 1). Hasil penilaian kinerja TENDK, 2). Hasil pengelolaan sarana dan prasarana 3). Hasil pemantauan pelaksanaan empat standar nasional pendidikan.
Deskripsi hasil pengawsan terhadap sepulu sekolah binaan dalam wilayah kecamatan banyusain III dan sembawa dapat dinyatakan secra kualitatif dan kuantitatif, sbagai berikut:
1.      Hasil penilaian kinerja kepala sekolah tentang administrasi perencanaan pembelajaran, administrasi penilaian manajerial,dan pelaksanaan proses pebelajaran, dapat dikatakan 75% sudah cukup baik.
2.      Terhadap hasil pembinaan kepala sekolah, terutama melalui individu terjadi peningkatan yang cukup baik.
3.      Hasil pemantauan pelaksanaan 4(empat) SNP yang meliputi : Setandar TEKNID, standar Sarana dan Prasarana, standar Pengelolaan, standar Pembiayaan, secara umum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.


















BAB V
PENUTUP


A.    SIMPULAN
Berdasarkan hasil pemantauan dan pemninaan yang dilakukan pada kepala sekolah-sekolah binaan, secara umum dapat dikemukakan bahwa pelaksanaan pengawasan manajerila, terkait dengan bidang anministrasi pelaksanaan Penilaian pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran secara umumsudah cukup baik

B.     REKOMENDASI
            Melihat kenyataan bahwa masih banyak kepala sekolah yang mengalami permasalahan disekolah, terutama terkait dengan administrasi dan kompetansi guru kelas, maka direkomendasikan sebagai berikut;

1.      Guru-guru perlu diberikan diklat tentang tugas pokok guru agar dapat meningkatkan kemampuannya.
2.      Kepada kepala sekolah agar memberikan penghargaan terhadap guru yang kinerjanya baik.  
3.      Pada sekolah binaan saya masih banyak kepala sekolah yang PLH untuk itu agar menjadi bahan pertimbangan untuk segera di SK Difinitifkan.



LAPORAN HASIL PENGAWASAN
PENGAWAS SEKOLAH MANAJERIAL SD
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN
2012/2013


O
L
E
H


NAMA                                : H. SUPARLAN, S.Pd
NIP                                      : 196707011991041001
PANGKAT                        : PEMBINA/IV,a
JABATAN                          : PENGAWAS MANAJERIAL
TEMPAT TUGAS            : KECAMATAN BANYUASIN II



DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BNYUASIN
TAHUN 2013
LAPORAN HASIL PENGAWASAN
PENGAWAS SEKOLAH MANAJERIAL SD
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN
2012/2013


Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin
Telah Mengesahkan Laporan Hasil Pengawasan Atas Nama
H. Suparlan, S.Pd
NIP 196707011991041001
Pengawas Pembina Manajerial
Kecamatan Banyuasin II


Disahkan di : Pangkalan Balai
Pada Tanggal :    Januari 2013

Koordinator Pengawas
Kabupaten Banyuasin



H. KABUL HADISUBROTO, S.Pd
NIP 195310101974021002

Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Banyuasin


Drs. DARUL QUTNI SAID
Pembina Tingkat I
NIP 195506181983121001



KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah mari senantiasa kita persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , atas rihdo  dan berkahnya kita selalu dalam lindungannya. Sekaligus dapat melaksanakan tugas sesuai dengan bidang kita masing-masing, dan dapat membuat laporan hasil pengawasan pada sekolah binaan nya , untuk setiap akhir semester, juga sebagai bahan evaluasi kinerja pengawas.
            Kami menyadari bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari sempurna . namun kami perlu menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada semua pihak  yang telAH membantu kami dalam penyusunan laporan ini, semoga dapat meningkatkan kompetensi pengawasan sekolah sesuai dengan Permendiknas No 12 Tahun 2007 tentang Setandar Pengawas Sekolah /Madrasah.

            Semoga laporan ini bermanfaat dan menambah wawasan, kemampuan pengawas sekolah di kabupaten Banyuasin.



                                                                                                            Penyusun




                                                                                                    H.SUPARLAN,S.Pd.









iii
 
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan.................................................................................................        ii
Kata Pengantar...........................................................................................................       iii
Daftar Isi....................................................................................................................       iv
Daftar Lampiran.........................................................................................................       v

Bab I               PENDAHULUAN............................................................................. 1
A.    Latar Belakang.............................................................................  1
B.     Fokus Masalah.............................................................................  2
C.     Tujuan dan Sasaran Pengawasan.................................................  3
D.    Tugas Pokok/ Ruang Lingkup Pengawasan................................  4

Bab II             KERANGKA FIKIR PEMECAHAN MASALAH
1.      Kerangka Pikir.............................................................................  5
2.      Pemecahan Masalah....................................................................   7

Bab III                        PENDEKATAN DAN METODE
A.    Pendekatan yang Digunakan ........................................................ 9
B.     Metode/teknik dalam pengawasan................................................10

Bab IV                        HASIL PENGAMATAN PADA SEKOLAH BINAAN
A.    Hasil Pelaksanaan Penilaian Kenerja Guru................................... 11
B.     Hasil Pembinaan Guru................................................................... 11
C.     Hasil Pemantauan Pelaksanaa 4 (empat)
Setandar Nasional Pendidikan....................................................... 12
D.    Pembahasan Hasil Pengawasan .................................................... 13

Bab V                         PENUTUP
A.    Simpulan............................................................................................................ 14
B.     Rekomendasi.....................................................................................................  14              

iv
 
Daftar Lampiran

Lampiran      1   Surat Tugas pengawasan
Lampiran      2   Surat Keterangan telah melaksanakan tugas pembinaan, nilai kinerja, Pembimbing guru dari sekolah binaan.
Lampiran      3 Daftar hadir guru / kepala sekolah pada saat pembinaan pemantauan, atau penilaian kinerja
Lampiran      4   Contoh-contoh intrument pengawasan yang telah disi atau diolah.
Lampiran      5  Tanda bbukti kunjungan supervisi.
Lampiran      6 Foto guru atau kepala sekolah pada waktu pembinaan










v

 






L
A
M
P
I
R
A
N





8 komentar:

  1. Good ! mohon bantuan Bapak berkenan memberikan contoh berkas penilaian kinerja (PKPS dan atau PKKS ) atas bantuan dan perkenan Bapak dihaturkan terimakasih.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. tulisannya bagus pak, mohon izin copas sebagai pembanding. Maturnuwun

    BalasHapus
  4. mohon ijin copas ya pak. makasih

    BalasHapus
  5. tulisannya bagus pak, mohon izin copas sebagai pembanding dan referensi
    . Maturnuwun

    BalasHapus
  6. sangat bermanfaat.
    terima kasih

    BalasHapus