Rabu, 23 Januari 2013

tugas pokok kepala sekolah



Tugas  Pokok  Kepala  Sekolah


        Tugas pokok Kepala Sekolah ini diuraikan dalam dua bagian besar yaitu  1) Prosedur Standar Operasi  ( Standard Operation Procedure ) Tugas Kepala Sekolah.  2) Proses dan Pendekatan Interpersonal  dalam Menjalankan Tugas Sebagai Kepala Sekolah.  


I.                  Prosedur Standar Operasi (Standard Operation

         Procedure) Tugas Kepala Sekolah

     
         Kepala Sekolah sebagai pimpina tertingi di dalam suatu sekolah mempunyai tugas yang kompleks dan dan sangat menentukan maju mundurnya suatu sekolah.  Tugas Kepala Sekolah yang kompleks tersebut,  tidak dapat dirumuskan seluruhnya kedalam suatu prosedur tugas  Kepala Sekolah.  Meski pun demikian,  standar minimal prosedur tugas Kepala Sekolah dapat digolongkan menjadi tujuh pokok sebagai berikut:
1.      Kepala Sekolah Sebagai Pendidik (Edukator).
2.      Kepala Sekolah Sebagai Manajer.
3.      Kepala Sekolah Sebagai Administrator.
4.      Kepala Sekolah Sebagai Supervisor (Penyelia).
5.      Kepala Sekolah Sebagai Leader (Pemimpin).
6.      Kepala Sekolah Sebagai  Inovator.
7.    Kepala Sekolah sebagai Motivator.
1.1     Kepala Sekolah Sebagai Pendidik ( educator )
      Kepala Sekolah sebagai pendidik mempunyai tugas 7 aspek penting yaitu  mengajar di kelas, membimbing guru, membimbing karyawan, membimbing siswa, mengembangkan staf, mengikuti perkembangan IPTEK, dan memberi contoh  Bimbingan Konsling / Karier yang baik.

1.1.1    Mengajar  di Kelas.
      Di Sekolah Negri, Kepala Sekolah diwajibkan mengajar minimal 6 jam pelajaran per minggu di kelas.  Di YBHK,  mengingat Wakil Kepala Sekolah hanya satu atau dua saja maka Kepala Sekolah tidak diwajibkan mengajar minimal 6 jam di Kelas. Meski pun demikian, ada juga Kepala Sekolah di Lingkungan YBHK yang mengajar lebih dari 6 jam pelajaran per minggu.
       Walaupun Kepala Sekolah tidak diwajibkan mengajar,  hendaknya Kepala Sekolah menyadari bahwa  pada waktu-waktu tertentu ia perlu masuk ke kelas-kelas untuk berinteraksi dengan peserta didik agar mengetahui dengan jelas perkembangan situasi dan kondisi kelas per kelas di sekolahnya.  Kepala Sekolah tidak wajib mengajar tetapi, Wakil Kepala Sekolah wajib mengajar 10 jam per minggu.

1.1.2        Memberikan Bimbingan Kepada Para Guru
     Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing para guru meliputi menyusun program pengajaran dan BK,  melaksanakan program pengajaran dan BK, mengevaluasi hasil belajar dan layanan BK, menganalisis hasil evaluasi belajar dan layanan BK, dan melaksanakan program pengayaan dan perbaikan.

K o n t r o l :
Baik Pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam prestasi membimbing para guru melalui:
§  Catatan hasil pembinaan penyususnan program.
§  Catatan hasil pembinaan pelaksanaan program.
§  Pemeriksaan jurnal kelas dan kegiatan BK.
§  Persentase pengamatan Kepala Sekolah terhadap guru yang mengajar.
§  Catatan hasil pembinaan mengevaluasi hasil belajar siswa.
§  Saran Kepala Sekolah mengenai hasil pengamatannya terhadap guru mengajar.
§  Jadwal supervisi Kepala Sekolah kepada masing-masing guru.
§  Memeriksa daftar nilai siswa yang dibuat tiap guru.
§  Catatan tiap guru dalam melaksanakan analisis proses belajar mengajar, daya serap dan ketuntasan belajar siswa.
§  Catatan pembinaan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
   
1.1.3        Memberikan Bimbingan Kepada Karyawan
     Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing karyawan meliputi penyususnan program kerja dan pembagian tugas TU, pesuruh, satpam, UKS, tukang, dan laboran.  Para karyawan tersebut dipantau dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.  Melaui pemantauan tersebut mereka dievaluasi  dan dikendalikan kinerejanya secara periodik.

K o n t r o l :
Baik Pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam prestasi membimbing para karyawan melalui ada tidaknya:
§  Catatan hasil pembinaan terhadap karyawan dalam menyususn program.
§  Pembagian tugas TU, pesuruh, satpam, UKS, tukang, dan laboran sesuai dengan tanggungjawab jenjang Kepala Sekolah. .
§  Catatan hasil pembinaan pelaksanaan tugas karyawan sehari-hari.
§  Rapat koordinasi dan mengevaluasi kinereja karyawan secara periodic yang dibuktikan dengan notulen rapat.


1.1.4  Memberikan Bimbingan Kepada   Siswa
     Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing para siswa telah banyak diserap oleh guru bidang studi, guru BP,  wali kelas, dan pembina OSIS.  Tetapi tidak boleh lupa bahwa tugas membimbing para siswa itu adalah tanggungjawab Kepala Sekolah.  Pembinaan Kepala Sekolah yang lebih khusus terhadap siswa adalah memantau kegiatan ekstrakurikuler dan mengikuti  lomba di luar sekolah.

K o n t r o l :
Baik Pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam  membimbing para siswa  melalui:
§  Adanya catatan  hasil pembinaan terhadap anggotam pramuka, PMR, KIR, PASKIBRA, dan sebagainya.
§  Adanya catatan hasil pembinaan terhadap OSIS.
§  Adanya catataan hasil pembinaan terhadap lomba.
§  Andil Kepala Sekolah dalam membantu dana untuk lomba.
§  Memberikan hadiah / pujian terhadap pemenang lomba.


1.1.5        Mengembangkan Staf
      Tugas Kepala Sekolah di dalam mengembangkan staf dapat dijalankan melalui  pendidikan dan pelatihan staf, pertemuan sejawat staf,  seminar, diskusi, lokakarya,  penyediaa bahan bacaan dan media elektronik.  Selain itu, pengembangan staf bisa juga melalui pengusulan kenaikan jabatan melalui seleksi menjadi Kepala TU, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Lokasi Satpam / Pesuruh, dan sebagainya.




K o n t r o l :
Baik Pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam  membimbing para siswa  melalui:
§  Adanya catatan tentang berapa banyak staf yang telah mengikuti pendidikan / pelatihan bidang tertentu.
§  Catatan guru yang mengikuti MGMP.
§  Catatan staf yang telah mengikuti seminar, lokakarya, diskusi bidang tertentu.
§  Catatan melengkapi buku kebutuhan perpustakaan atau kebutuhan tertentu.
§  Adanya catatan tentang  waktu-waktu kenaikan pangkat staf / guru.
§  Catataan  guru yang pernah diajukan menjadi Kepala Sekolah.


1.1.6    Mengikuti Perkembangan IPTEK
     Tugas Kepala Sekolah di dalam mengembangkan dirinya sendiri untuk mengikuti perkembangan IPTEK dapat dilakukan dengan ikuit pelatihan, MKKS, seminar, lolalarya, diskusi, media elekteronik, atau bahan bacaan lainnya..   Sesungguhnya,  bila staf lebih menguasai IPTEK dibandingkan  dengan Kepala Sekolah maka, wibawa Kepala Sekolah itu turun, atau lebih jelek lagi kalau Kasek itu dipermainkan oleh staf karena ketidaktahuannya tentang IPTEK.



K o n t r o l : 
Baik Pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam  mengitkuti perkembangan IPTEK  melalui:
§  Adanya catatan-catatan mengikuti MKKS.
§  Adanya bukti sertifikat dalam mengikuti  pelatihan/seminar.
§  Adanya sosialisasi perkembangan IPTEK yang didapat melalui media elektronik atau hasil bacaan mengenai perkembangan IPTEK.


1.1.7        Memberi Contoh Bimbingan Konseling / Karier
     Tugas Kepala Sekolah di dalam memeri contoh Bimbingan Konsling / Karir  dapat dilakukan lewat program layanan BK langsung kepada siswa.  Selain itu,  bisa juga memberi bimbingan kepada siswa melalui  guru BP. Artinya, guru BP harus diberdayakan dengan memberikan saran, menggerakkan, memantau, dan memberikan reward and punishment atas apa yang dia kerjakan dalam  30 jam pelajaran per minggu. Guru BP harus mengetahui setiap siswa dalam kelas-kelas yang dipercayakan menjadi bimbingannya mengenai berapa hari siswa tertentu sudah tidak hadir sekolah, mencari tahu mengapa tidak hadir di sekolah. Siapa yang berpacaran dengan siapa, membuat analisa penjurusan dan gejala narkoba, merekap absensi siswa menjelang pengisian raport, dan sebagainya.

1.2      Kepala  Sekolah  Sebagai Manajer
     Kepala Sekolah sebagai manager mempunyai tugas empat hal  penting yaitu  menyusun progran sekolah,  menyusun organisasi kepegawaian di Sekolah, menggerakkan staf (guru dan karyawan), dan  mengoptimalkan sumber daya sekolah.

1.2.1        Menyususn  Program  Sekolah
       Tugas Kepala Sekolah di dalam Menyususn Program Sekolah meliputi program jangka panjang (delapan tahun atau dua periode Kepala Sekolah),  program jangka menengah (empat tahun), dan  program jangka pendek (satu tahun).  Baik program jangka panjang, menengah, maupun pendek meliputi  program akademik dan non akademik.   Selain itu,  Kepala Sekolah juga mempunyai mekanisme monitor dan evaluasi pelaksanaan program secara sistematika dan periodik.      
    
K o n t r o l : 
Baik Pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam menyususn program sekolah   melalui ada tidaknya: 
§  Program tertulis,  sasaran, dan  pentahapan yang jelas untuk jangka waktu 8 tahun.
§  Program tertulis,  sasaran, dan  pentahapan yang jelas untuk jangka waktu 4 tahun.
§  Program tertulis,  sasaran, dan  pentahapan yang jelas untuk jangka waktu 1 tahun.
§  Adanya mekanisme monitor dan evaluasi pelaksanaan program secara sistematika dan periodik.

1.2.2        Menyususn Organisasi Kepegawaian di Sekolah
        Tugas Kepala Sekolah di dalam Menyususn Organisasi Kepegawaian di Sekolah meliputi susunan kepegawaian di Sekolah,  susunan kepegawaian pendukung  seperti pengelola perpustakaan, satpam,  pesuruh sekolah,  laboran,  petugas UKS, tukang, dan sebagainya.  Selain itu, Kepala Sekolah juga mesti menyususn kepanitiaan kegiatan temporer seperti panitia ulangan umum, ujian, rekoleksi, retret, perayaan paskah, perayaan natal, Bulan Kitab Suci, APP masa Prapaskah,  17 Agustus, Hardiknas, dan sebagainya.  

K o n t r o l : 
Baik Pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam menyususn Organisasi Kepegawaian di Sekolah  melalui:
§  Adanya Struktur Organisasi Sekolah
§  Adanya uraian tugas yang jelas masing-masing pegawai di sekolah.
§  Tugas sesuai dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan pegawai.
§  Ada struktur organisasi laboratorium, OSIS, pramuka, olah raga;  serta uraian tugas yang jelas dari mereka masing-masing sesuai dengan kemampuannya.
§  Adanya arsip susunan kepanitiaan ulangan umum, rekoleksi, retret, perayaan paskah, perayaan natal, Bulan Kitab Suci, APP masa Prapaskah,  17 Agustus, Hardiknas, dan sebagainya.  Setiap guru karyawan mendapat giliran.



1.2.3        Mengembangkan  Staf  ( Guru dan Karyawan )
        Tugas Kepala Sekolah dalam mengembangkan Staf (guru dan  karyawan) meliputi pemberian arahan yang dinamis, pengkoordinasian staf yang sedang melaksanakan tugas, dan  memberikan penghargaan dan hukuman ( reward  and punishment ) terhadap guru / karyawan.

K o n t r o l : 
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam menggerakkan staf  (guru dan karyawan )  melalui ada tidaknya: 
§  Catatan  hasil pembinaan / pemberian arahan kepada guru karyawan.
§  Catatan mengevaluasi kinerja tiap guru / karyawan. Rekap evaluasi kinerja tiap guru dikirim ke Biro Personalia setahun dua kali (setiap bulan Pebruari dan  Agustus).  Akan dibagikan format evaluasi  segi tiga (penilaian Kepala Sekolah, sesama guru, dan siswa / orang tua dalam bentuk disket.
§  Catatan hasil koordinasi guru dan karyawan.
§  Catatan pemberian penghargaan kepada guru / karyawan.
§  Catatan teguran, peringatan, atau hukuman  terhadap guru / karyawan.
Sebelum ada peringatan tertulis harus ada peringatan lisan.  Setiap peringatan tertulis harus ada tembusan ke Biro Personalia.  Bila seorang guru / karyawan mendapat peringatan tertulis sebanyak tiga kali dalam kurun waktu enam bulan maka, menurut peraturan yang berlaku yang bersangkutan dapat di PHK.


1.2.4        Mengoptimalkan  Sumber Daya  Sekolah
        Tugas Kepala Sekolah di dalam mengoptimalkan Sumber Daya Sekolah meliputi pemanfaatan SDM dan sarana prasarana secara optimal. Merawat sarana prasarana milik sekolah / YBHK,  membuat catatan kinereja SDM yang ada di sekolah, dan mempunyai program peningkatan mutu SDM melalui proyeksi guru karyawan tiap Tahun Ajaran Baru yang dikirimkan kepada Biro Personalia. 


K o n t r o l : 
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam mengoptimalkan Sumber Daya Sekolah  melalui:
§  Pembagian tugas setiap guru dan karyawan sesuai kemampuan dan latar belakang pendidikan masing-masing.
§  Memanfaatkan keahlian yang dimiliki oleh setiap guru / karyawan.
§  Memfungsikan semua sarana prasarana yang ada di sekolah.
§  Adanya kartu perbaikan / perawatan  barang-barang milik Sekolah / YBHK yang diisi dengan baik dan rapi.
§  Adanya catatan kinereja tiap unit kerja, tiap guru dan karyawan yang dianalisis.
§  Adanya program MGMP, rapat kerja, lokakarya,  seminar, pelatihan  guru dan karyawan.
§  Membuat system kontrol yang  kreatif dan inovatif






1.3 Kepala  Sekolah  Sebagai Administrator

       Kepala Sekolah sebagai administrator mempunyai tugas enam hal penting yaitu mengelola administrasi KBM dan BK,  mengelola administrasi kesiswaan, mengelola administrasi ketenagaan, mengola administrasi keuangan, mengelola administrasi sarana prasarana, dan mengelola administrasi persuratan.

1.3.1        Mengelola Administrasi KMB dan BK
      Tugas Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Kegiatan Mengajar Belajar dan Bimbingan Konseling meliputi kelengkapan data administrasi PBM, administrasi BK, administrasi praktikum, dan administrasi belajar siswa di Perpustakaan.
    
K o n t r o l : 
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi KMB dan BK  melalui:
§  Ada bukti fisik persiapan mengajar guru
§  Ada kelengkapan Administrasi BK.
§  Ada catatan kasus dan tindak lanjutnya.
§  Ada tata tertib praktikum.
§  Ada jadwal kegiatan laboratorium.
§  Ada jurnal kegiatan laboratorium.
§   Ada program kegiatan laboratorium per Cawu / Semester.
§  Adanya kumpulan LKS.
§  Daftar pengunjung perpustakaan.
§  Kartu peminjam perpustakaan.
§  Penyediaan majalah dan Koran di perpustakaan.
§  Tata tertib perpustakaan.
§  Daftar buku pegangan siswa.

1.3.2        Mengelola Administrasi Kesiswaan
       Tugas Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Kesiswaan meliputi kelengkapan data administrasi kesiswaan, kelengkapan data kegiatan ekstrakurikuler, dan kelengkapan data hubungan sekolah dengan orang tua siswa.
K o n t r o l : 
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Kesiswaan melalui:
§  Buku induk siswa, klaper,  buku mutasi siswa,  dan legger yang diisi lengkap 5 tahun terakhir.
§  Tata tertib siswa, ada dan dilaksanakan dengan baik.
§  Daftar hadir siswa, dihitung % tiap bulan.
§  Daftar 8355 masing-masing kelas yang diisi lengkapdan benar.
§  Dokumen penyerahan STTB.
§  Adanya program kegiatan ekstrakurikuler.
§  Adanya catatan  pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler seperti Paskibra, Pramuka, rekoleksi, tertret, KIR, dan sebagainya.
§  Adanya laporan / dokumentasi kegiatan  ekstrakurikuler.
§  Adanya pengurus lengkap BP3 ( POMG) yang aktif.
§  Adanya struktur organisasi BP3.
§  Ada program kegiatan BP3.


1.3.3        Mengelola Administrasi Ketenagaan
       Tugas Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Ketenagaan meliputi kelengkapan administrasi tenaga guru dan  karyawan.
K o n t r o l : 
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Ketenagaan melalui ada tidaknya:
§  File guru yang lengkap dan rapi.
§  Buku induk pegawai / guru.
§  Daftar urutan kepangkatan.
§  Pembahagian tugas dan rincian tugas.
§  File TU, laboran, pesuruh, satpam, tukang yang diisi lengkap dan rapi.
§  Buku induk pegawai.
§  Daftar urutan kepangkatan pegawai.
§  Pembagian tugas dan rincian tugas pegawai.


1.3.4        Mengelola Administrasi Keuangan
       Tugas Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Keuangan  meliputi ada tidaknya administrasi keuangan rutin, kas kecil, keuangan BP3, dan sumber keuangan lainnya.

K o n t r o l : 
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Keuangan melalui ada tidaknya:
§  Administrasi keuangan rutin yang benar, rapi, dan tiap bulan diperiksa oleh Kepala Sekolah dan atau BP3.
§  Surat pertangungjawaban pengeluaran yang ditandai dengan bukti-bukti sah.
§  Keabsahan bendaharawan rutin.
§  Administrasi keuangan BP3/ POM yang tiap bulan diperiksa Kepala Sekolah dan BP3.
§  Administrasi sumber keuangan lain yang benar, rapi, dan tiap bulan diperiksa oleh Kepala Sekolah.
1.3.5        Mengelola Administrasi Sarana / Prasarana
       Tugas Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi sarana / prasarana meliputi kelengkapan data administrasi  gedung / ruang, data administrasi meubeler, alat administrasi laboratorium, data administrasi kantor.

K o n t r o l : 
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Sarana / Prasarana  melalui ada tidaknya:
§  Administrasi gedung / ruang yang lengkap dan rapi.
§  Administrasi meubeler diisi dengan baik kapan dibeli, sumber dana, dan lain-lain.
§  Ada bukti induk barang induk barang inventaris.
§  Administrasi laboratorium terteta dengan rapi, ada  bukti inventaris Alat, bahan, dan kartu stok.
§  Ada perabot penyimpanan alat / bahan seperti lemari, rak, laci untuk lab Kimia.
§  Format perbaikan alat.
§  Keselamatan Kerja Lab: kotak P3K dan pemadam kebakaran.



1.3.6 Mengelola Administrasi Persuratan
       Tugas Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi persuratan meliputi  kelengkapan administrasi surat menyurat, surat keluar,  surat keputusan, surat edaran, dan sebagainya.

K o n t r o l : 
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Persuratan  melalui ada tidaknya:
§  Administrasi surat masuk tertata dengan rapi.
§  Arsip surat masuk.
§  Administrasi surat keluar tertata dengan baik dan rapi.
§  Arsip surat keluar.
§  Buku ekspedisi.
§  Administrasi surat keputusan, surat edaran yang tertata dengan baik dan rapi.
§  Arsip surat keputusan.



1.4 Kepala Sekolah Sebagai  Supervisor (Penyelia)
       Tugas Kepala Sekolah sebagai Supervisor meliputi menyusun  program supervisi,  melaksanakan program supervisi, dan  memanfaatkan hasil supervisi.
1.4.1    Menyususn Program Supervisi
     Penyusunan program superpisi  mencakup penyususnan program supervisi kelas (KBM) dan BK,  program supervisi  kegiatan ekstra kurikuler, dan  supervisi kegiatan lainnya ( perpustakaan, laboratorium, ulangan, ebta/ebtanas, dan administrasi sekolah).


K o n t r o l :
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam  menyususn program supervisi melalui ada tidaknya:
§  Program supervisi kelas (PBM) dan BK
§  Jadwal kegiatan supervisi PMB dan BK
§  Format supervisi PBM dan BK
§  Program supervisi kegiatan ekstra kurikuler
§  Jadwal kegiatan supervisi ekstra kurikuler
§  Format supervisi kegiatan  ekstra kurikuler
§  Program supervisi  perpustakaan, adm TU, laboratorium, dan lain-lain
§  Jadwal  kegiatan supervisi perpustakaan, adm TU, laboratorium, dll.
§  Ada format supervisi perpustakaan, adm TU, laboratorium, dll.



1.4.2    Melaksanakan Program Supervisi
Tugas Kepala Sekolah dalam melaksanakan program superpisi meliputi melaksanakan program supervisi kelas, supevisi dadakan, supervisi ekstrakurikuler.

K o n t r o l :
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam  melaksanakan program supervisi melalui ada tidaknya:
§  Pelaksanaan program supervisi kelas
§  Catatan saran perbaikan
§  Pelaksanaan supervisi dadakan
§  Catatan saran perbaikan
§  Pelaksanaan supervisi kegiatan ekstrakurikuler
§  Catatan saran perbaikan


1.4.3    Memanfaatkan Hasil Supervisi
     Tugas Kepala Sekolah di dalam memanfaatkan hasil supervisi meliputi pemanfaatan hasil supervisi untuk peningkatan kinerja guru / karyawan dan pemanfaatan  hasil supervisi untuk  pengembangan sekolah.

K o n t r o l :
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam  memanfaatkan hasil  supervisi melalui ada tidaknya:
§  Bukti menganalisis supervisi dengan cermat yang dibahas dengan guru / karyawan
§  Catatan  pemanfaatan  hasil supervisi untuk guru / karyawan
§  Catatan pemanfaatan hasil supervisi untuk pengembangan sekolah




1.5  Kepala Sekolah Sebagai Lider  (Pemimpin)
       Tugas Kepala Sekolah Sebagai pemimpin harus memiliki kepribadian yang kuat;  memahami kondisi guru, karyawan, dan siswa dengan baik;   memiliki visi dan memahami misi sekolah,  memiliki kemampuan mengambil keputusan,  dan memiliki kemampuan berkomunikasi.

1.5.1 Memiliki Kepribadian yang Kuat
    Indikator kepribadian Kepala Sekolah yang kuat dilihat dari  kejujuran,  percaya diri,  tanggung jawab, dan keberaniannya mengambil keputusan.

K o n t r o l :
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam  memiliki kepribadian yang kuat melalui acuan indicator berikut:
§  Jujur,  dipercaya, dan diteladani oleh seluruh guru dan karyawan
§  Memiliki sifat keterbukaan
§  Percaya diri, dapat mengambil keputusan dengan tepat dan cepat
§  Keputusannya konsisten dilaksanakan
§  Bertanggung jawab: tidak melempar kesalahan / tanggung jawab kepada orang lain / bawahan
§  Berani mengambil resiko,  dapat mengatasi masalah dengan tepat dan cepat tanpa menunggu saran dari atasan.
§  Berjiwa besar dan selalu optimis dalam bertugas
§  Sabar dan dapat menguasai emosinya
§  Dapat diteladani di dalam berbagai hal.


1.5.2    Memahami Kondisi Guru, Karyawan, dan Siswa dengan baik
      Indikator bahwa Kepala Sekolah dapat memahami kondisi guru, karyawan, dan siswa dengan baik adalah  ia mempunyai program atau upaya  memperbaiki kesejahteraan karyawan.   Memanfaatkan upacara hari senin dan upacara lain untuk memahami  kopndisi siswa, karyawan, dan guru secara keseluruhan.  Mau mendengar atau menerima usulan, kritikan, dan saran dari siswa, karyawan, dan guru  melalui pertemuan.

K o n t r o l :
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam memahami guru, karyawan, dan siswa dengan baik  melalui acuan ndicator berikut:
§  Ada catatan kelebihan atau kekurangan  tiap guru dan karyawan
§  Ada catatan perkembangan dari setiap anak buahnya (guru dan karyawan)
§  Ada batas toleransi perbuatan dan tingkah laku guru karyawan yang tidak dapat ditolerir lagi.  DKL: siswa, karyawan, dan guru harus berbuat dan bertindak sesuai  batas toleransi,  bila melewati batas toleransi maka  dihukum ringan, di PHK, atau dihukum berat.
§  Terdapat dalan notulen bahwa Kepala Sekolah mau menerima usulan, saran, dan kritik dari siswa, karyawan, dan guru.


1.5.3    Memiliki Visi dan Memahami Misi Sekolah
   Indikator yang digunakan untuk menilai pemahaman visi dan misi sekolah oleh Kepala Sekolah melalui pemahaman visi sekolah yang dipimpinnya, memahami misi yang diemban sekolah, dan  melaksanakan program / target dengan baik.

K o n t r o l :
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam memahami misi dan visi sekolah melalui acuan indikator berikut:
§  Ada penjabaran  visi dan misi sekolah dengan jelas
§  Ada sasaran tahapan dengan jelas dan disosialisasikan kepada siswa, karyawan, dan guru.
§  Ada data tentang pencapaian target dengan baik



1.5.4    Kemampuan Mengambil Keputusan
        Indikator yang digunakan di dalam penilaian kinerja Kepala Sekolah di dalam mengambil keputusan adalah  kemampuannya mengambil keputusan bersama warga sekolah,  kemampuannya mengambil keputusan untuk ekstern sekolah,  kemampuannya mengambil keputusan untuk urusan intern sekolah.

K o n t r o l :
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam kemampuan mengambil keputusan melalui acuan indikator berikut:
§  Mampu  mengambil keputusan untuk intern sekolah dengan cepat dan tepat
§  Ada musyawarah dengan siswa, karyawan, guru, atau pihak terkait.
§  Mampu  mengambil keputusan untuk ekstern sekolah dengan cepat dan tepat
§  Ada notulen yang menunjukkan bahwa Kepala Sekolah dapat menerima usul, saran, atau kritik dari siswa, guru, atau karyawan.


1.5.5 Kemampuan Berkomunikasi
Indikator yang digunakan di dalam penilaian kinerja Kepala Sekolah di dalam kemampuan berkomunikasi adalah  kemampuan berkomunikasi secara lisan  dengan baik kepada guru karyawan, siswa dan stakeholders sekolah lainnya, dan mampu menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.

K o n t r o l :
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam kemampuan berkomunikasi  melalui acuan indikator berikut:
§  Mampu berkomunikasi secara lisan dengan baik
§  Memahami lawan bicara
§  Mampu menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan
§  Mampu menggunakan media yang tersedia
§  Siawa, OSIS, guru, dan karyawan dapat menerima usul dan saran yang diberikan Kepala Sekolah dengan baik.
§  Di dalam pertemuanpertemuan dengan BP3 atau POMG,  orang tua siswa dapat menerima dengan baik apa yang dikemukakan atau diusulkan oleh Kepala Sekolah.


1.6         Kepala Sekolah Sebagai Inovator
      Tugas Kepala Sekolah saebagai innovator meliputi dua hal yaitu  kemampuan untuk mencari / menemukan gagasan baru  untuk pembaharuan sekolah, dan kemampuan utuk melaksanakan pembaharuan di sekolah.

1.6.1  Kemampuan Mencari / Menemukan Gagasan Baru untuk Pembaharuan Sekolah
         Indikator yang digunakan di dalam penilaian kinerja Kepala Sekolah di dalam kemampuan mencari / menemukan gagasan baru adalah  prosktif mencari dan menemukan gagasan baru,   dan  mampu memilih gagasan baru yang relevan.

K o n t r o l :
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam mencari dan menemukan gagasan baru untuk pembaharuan sekolah melalui acuan indikator berikut:
§  Ada gagasan baru yang tertulis untuk pembaharuan sekolah
§  Mau memperhatikan gagasan baru dari orang lain
§  Tertera dalam notulen rapat tentang gagasan baru dari  sesama anggota rapat
§  Mampu mengadopsi gagasan baru sesuai dengan kemampuan sekolah
§  Mampu mensosialisasikan gagasan baru
§  Tertera pada edaran sekolah / pengumuman tentang penerapan gagasn baru.
§  Mampu mengimplementasikan  gagasan baru dengan baik dan sinergis.


1.6.2    Kemampuan Melaksanakan  Pembaharuan di Sekolah
       Indikator yang digunakan di dalam penilaian kinerja Kepala Sekolah di dalam kemampuan melaksanakan pembaharuan di sekolah melalui  kemampuan melaksanakan pembaharuan  di bidang KBM dan BK,  pembaharuan pembinaan guru dan karyawan,  pembaharuan di bidang ekstra kurikuler,  pembaharuan dalam menggali sumber daya dari BP3 / POMG atau masyarakat,  mampu berprestasi melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti  KIR, Paskibra,  Pramuka, dsb.

K o n t r o l :
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam melaksanakan pembaharuan di sekolah melalui acuan indikator berikut:
§  Memiliki gagasan pembaharuan di bidang KBM dan BK dengan sasaran yang jelas dan tertera pada program sekolah
§  Gagasan baru KBM dan BK dijabarkan di dalam program kerja
§  Memiliki gagasan pembaharuan di bidang pembinaan guru dan karyawan
§  Gagasan baru dalam pembinaan guru dan karyawan dijabarkan di dalam program kerja.
§  Memiliki gagasan pembaharuan di bidang ekstrakurikuler (KIT, Pramuka, Paskibra dsb)
§  Gagasan baru dalam ekstrakurikuler dijabarkan di dalam program kerja.
§  Memiliki gagasan pembaharuan di bidang  BP3 / POMG atau stakeholders sekolah lainnya
§  Gagasan baru dalam  pembaharuan di bidang BP3 / POMG atau stakeholders sekolah lainnya dijabarkan di dalam program kerja.


1.7         Kepala Sekolah Sebagai Motivator
Tugas Kepala Sekolah Sebagai Motivator meliputi tiga hal yaitu  kemampuan mengatur lingkungan kerja,  kemampuan mengatur  sarana kerja, dan kemampuan menetapkan prinsip penghargaan dan hukuman (reward and punishment)

1.7.1 Kemampuan Mengatur Lingkungan Kerja
     Tugas Kepala Sekolah di dalam mengatur lingkungan kerja meliputi  mengatur ruang Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, dan TU  untuk bekerja;   mengatur ruang kelas, Lab, OSIS, BK, perpus, halaman sekolah, dan UKS yang sejuk, nyaman, dan teratur.

 K o n t r o l :
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam mengatur lingkungan kerja di sekolah melalui  hal-hal berikut:
§  Mampu mengatur ruang kantor dengan kondusif
§  Dapat dilaksanakan dengan konsisten
§  Melibatkan guru dan karyawan
§  Mampu mengatur ruang kelas dengan kondusif untuk belajar / BK
§  Dapat dilaksanakan dengan konsisten
§  Melibatkan guru dan karyawan
§  Mampu mengatur ruang laboratorium yang kondusif untuk praktikum
§  Dapat dilaksanakan dengan konsisten
§  Melibatkan guru dan karyawan
§  Mampu mengatur halaman sekolah  dengan indah dan sejuk
§  Dapat dilaksanakan dengan konsisten
§  Melibatkan guru dan aryawan


1.7.2    Kemampuan Mengatur Suasana Kerja
   Tugas Kepala Sekolah di dalam mengatur suasana kerja meliputi  menciptakan hubungan kerja sesama guru yang harmonis,   menciptakan hubungan kerja sesama karyawan yang harmonis, menciptakan hubungan kerja antara guru dan karyawan yang harmonis,  dan mampu menciptakan rasa aman di sekolah.  

 K o n t r o l :
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam mengatur suasana  kerja di sekolah melalui  hal-hal berikut:
§  Mampu menciptakan hubungan sesama guru yang harmonis
§  Ada catatan mengatur suasana tersebut di atas
§  Mampu menciptakan hubungan sesama karyawan yang harmonis
§  Ada catatan mengatur suasana tersebut di atas
§  Mampu menciptakan hubungan guru dan karyawan yang harmonis
§  Ada catatan mengatur suasana tersebut di atas
§  Mampu menciptakan hubungan  yang harmonis antara sekolah dengan lingkungan
§  Ada catatan mengatur suasana tersebut di atas.


1.7.3  Kemampuan Menetapkan Prinsip Penghargaan dan Hukuman (Reward and Punishment)
          Tugas Kepala Sekolah di dalam menetapkan prinsip reward and punishment meliputi  kemampuan menerapkan penghargaan (reward),  kemampuan menerapkan hukuman (punishment), dan  kemampuan mengembangkan motivasi eksternal dan internal  bagi warga sekolah.

K o n t r o l :
Baik pengawas dari Pengurus YBHK,  maupun pengawas dari Depdiknas akan menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam menetapkan prinsip reward and punishment  di sekolah melalui  hal-hal berikut:
§  Ada bukti fisik berupa catatan yang membuktikan bahwa penghargaan pernah diberikan kepada guru / karyawan (siapa, kapan, dan bentunya apa?)
§  Ada bukti fisik berupa catatan yang membuktikan bahwa hukuman pernah diberikan kepada guru / karyawan (siapa, kapan, dan bentunya apa?)
§  Motivasi internal dapat dilihat dari tumbuhnya kesadaran dan semangat guru dalam menjalankan tugas sehari-hari
§  Motivasi internal juga dapat dilihat dari kesadaran siswa dalam mematuhi  tata tertib sekolah dan usaha  mencapai prestasi
§  Motivasi eksternal dapat dilihat melalui adanya reward  terhadap siswa yang berprestasi,  dan terhadap guru dan karyawan yang berprestasi.





II. Proses dan Pendekatan Interpersonal  dalam Menjalankan Tugas Sebagai Kepala Sekolah.
            Di dalam proses dan pendekatan interpersonal tugas Kepala Sekolah ini akan diuraikan tiga hal yaitu  praktek  manajerial,  pendekatan interpersonal, dan TQM

2.1  Praktek  Manajerial
        Ada  6 langkah praktek manajerial yang berlaku dalam segala jenis manajerial,  termasuk manajerial tugas pokok Kepala Sekolah sebagai berikut: 1)  Meramalkan   (forecasting ).  2) Merencanakan  ( planning ).  3) Mengorganisasikan    (organizing)   4) Pengadaan pegawai ( staffing )   5) Memberi motivasi   (motivating ).  6) Mengontrol  ( controlling ).    7) Mengadakan penilaian  (evaluating ).     Sesudah sampai 7,  kembali lagi ke 1,  dan terus menerus berulang seperti itu  yang dapat digambarkan sebagai berikut:
                                                   3.  Organizing

                   2.  planning                                                4.   staffing

                                                                                           5.  motivating
               1.   forecasting
                                                                                 6. controlling
                               7. evaluating

 

2.2 Pendekatan Interpersonal

            
           Pendekatan interpersonal terhadap semua orang yang ditemui Kepala Sekolah dalam tugas,  khususnya  guru karyawan, dan orang tua siswa membutuhkan trik-trik tertentu agar bisa bekerja sama dengan  semua orang.  Dari begitu banyak pendekatan interpersonal,  di sini kami kemukakan satu pendekatan trik untuk “menjinakkan”   siapa saja yang berkomunikasi dengan kita.
           Sebelum kita mengenali teman kita berkomunikasi,  kita tidak bisa menjinakkan dia.  Oleh sebab itu,  kenali teman Anda berkomunikasi melalui caranya berbicara,  kata-kata yang diungkapkannya,  nada suara,  dan lain sebagainya.    Melalui pengamatan tersebut,  Anda golongkan dia ke salah satu tipe manusia dari 6 tipe manusia di bawah ini, lalu jinakkan dengan metode sesuai penjelasan:

§  Manusia Tipe  Jerapah
Ciri-cirinya:   Menggurui, mendikte, mau menang sendiri, merasa pintar   sendiri.
Cara Menjinakkan:   Ya, ……….. tapi……
        Ya maksudnya,  Anda harus meng- “ya” kan teman berkomunikasi itu terlebih dahulu  sebelum mengajukan (tapi) apa yang anda mau darinya.  “Ya” di sini tidak berarti secara harafiah saja tetapi,  puji-puji dia sampai ia senang atau terbahak-bahak.   Setelah senang atau terbahak-bahak, baru Anda mengajukan apa yang Anda mau secara hati-hati dan pelan-pelan.  Kalau ia kambuh lagi menjadi mendikte, menggurui maka  kita harus kembali lagi ke “ya”,   dan seterusnya.

  • Manusia Tipe Kera
Ciri-cirinya:   Merasa tahu segala-galanya, tetapi sebenarnya dia tidak tahu.  Apa saja yang kita bicarakan,  ia pasti menanggapi, mengomentari  menunjukkan bahwa ia lebih tahu dan lebih pintar dari kita.  Berbicara dengan orang tipe ini sama sekali tidak enak karena ia akan menyela percakapan terus-menerus.
Cara Menjinakkan:
Ajak orang lain mendengarkan pendapatnya, kalau bisa kerahkan orang untuk mendengarkan apa yang ia katakan.  Apa yang dikemukakannya pasti  salah karena pada dasarnya ia hanya merasa tahu segalanya pada hal tidak tahu.  Jadi orang yang memperhatikannya itu akan menyindir, menertawakan, dan menolak pendapatnya sehingga ia kapok.  Ketika ia kelihatan kapok, Anda sampaikan apa yang diinginkan darinya dengan sedikit memaksa.

  • Manusia Tipe Kuda Nil
Ciri-cirinya:   Sibuk Tak Menentu  (STM). Tiada hari tanpa sibuk.  Manusia tipe ini sibuk terus menerus.  Di dalam memandang gambar di dinding,  mengangkat barang, atau apa saja yang dikerjakannya ia sibuk  seperti dikerjar-kejar, buru-buru.  Pada hal, sesungguhnya tidak ada yang buru-buru mau diselesaikan, tidak ada target atau janji yang sudah akan sampai date lainnya. Ia hanya  sibuk begitu saja.  Dudu sendirian aja dia menyibukkan diri dengan menggoyang-goyangkan kakinya sibuk atau, melihat kiri-kanan, muka belakang dengan sibuk.
Cara Menjinakkan:
Masuk dari jendela (pemikiran)nya, keluar dari jendela kita.  Artinya,  sebelum kita meminta apa yang kita mau, kita terlebih dahulu harus mencari tahu apa yang dipikirkannya.   Bisa dimulai dengan bertanya atau meneguhkan apa yang ia kerjakan/pikirkan.  Orang semacam ini sering tidak menyimak apa yang dikatakan orang lain kepadanya.  Ia cenderung menjawab “ya” saja, pada hal ia tidak menangkap apa yang ia “ya” kan.  Habis ia sangat sibuk dengan segala sesuatu.
  • Manusia Tipe Zebra

Ciri-cirinya:  Suka menunda pekerjaan.   Oleh sebab itu,  penyeberangan jalan  (Zebra Cross) diberi gambar kulit zebra supaya orang mau menyebrang  tunda dulu dengan melihat ada kendaraan mau lewat apa tidak.  Tipe ini suka enunda pekerjaan dengan bermacam alasan.

Cara menjinakkan:
Beri batasan waktu dengan tegas segala sesuatu yang dipercayakan kepadanya.  Beberapa hari sebelum date line harus diingatkan lagi bahwa waktu sudah dekat, ia harus menyelesaikan tugasnya. 
§  Manusia Tipe Fox ( putri malu ).
Ciri-cirinya:  Pemalu.  Kalau berbicara dengannya ia tidak menatap wajah kita.   Ia cenderung menutupi wajah atau berkelip di belakang orang lain supaya tidak diamati wajahnya.  Orangnya sangat peka dan mudah tersinggung.
Cara Menjinakka.:
Berikan peneguhan terhadap apa saja yang ia kerjakan. Katakana bahwa ia benar.  Jangan sekali-kali menyinggung perasaannya meski pun ia salah sebab, kalau Anda menyinggung perasaannya maka sepuluh tahun ke depan pun ia masih ingat dan sakit hati. Ia bukan tipe yang perlu dimarahi.   Disindir sedikit saja, ia sudah tidak bisa tidur.
§  Manusia  Tipe  Landak
Ciri-cirinya:  Pendiam.  Kalau kita mengomentari dirinya  atau menyalahkannya,  ia diam saja.   Tetapi kalau sakit hatinya sudah  memuncak ia akan marah,  membanting pintu  lalu kabur.  Ia suka memendam apa yang dia pikirkan. Ia seorang pendendam, dan bisa berbahaya atas luapan dendamnya.  Seperti landak, ia akan memanahkan bulunya yang runcing kepada siapa saja yang dia tidak sukai/dendam.
Cara Menjinakkan:
Ajak berkomunikasi dua arah.   Artinya,  Anda jangan berbicara terus kepadanya, sedangkan ia diam saja mendengarkan (bicara sartu arah).  Beri ia kesempatan mengungkapkan pendapat atau perasaannya dengan meminta pendapatnya atau menyuruh menjelaskan apa maunya.  Dengan demikian kita tahu apa yang ia mau.  Selain itu, dendamnya juga tersalur dengan mengungkapkan apa yang ia rasakan / pikirkan.


2.3 Total  Quality  Management
           Seperti kita ketahui bersama,   Total Quality  Management  ( Manajemen Mutu Terpadu)  adalah suatu manajemen yang  menekankan perbaikan jangka panjang berkelanjutan, menggunakan orang sebagai  usaha utama,  dan  berfokus kepada kepuasan pelanggan. TQM tidak mengadakan inspeksi untuk mencari kesalahan,  apa lagi mencari-cari kesalahan,  melainkan menghindari terjadinya kesalahan. Segala  kebijakan  dibuat berdasarkan fakta yang didasari studi kelayakan, bukan didasari dengan argumentasi spekulasi (speculation Argumentation). TQM  menggunakan terobosan  dengan innovasi kecil-kecil,  dan pemberian contoh oleh pimpinan.
       Meski pun semua harus dimanje (TQM),  satu hal yang sangat penting diperhatikan sebagai Kepala Sekolah saat ini adalah pemasaran.  Perusahaan-perusahaan tidak jarang  menghabiskan 20 – 30 % dana dari anggaran rencananya per tahun untuk pemasaran.   Sekolah-sekolah sudah banyak memproyeksikan dana pemasarannya untuk meraih pangsa pasar yang lebih baik dan  atau merekrut  calon siswa yang lebih banyak.